Langsung ke konten utama

Le Petit Prince - Jinakkan Aku

pernah baca novel Le Petit Prince ?
Le Petit Prince atau Pangeran Kecil adalah novel klasik yang sangat sederhana, nggak kayak novel-novelnya Dan Brown yang berat, pun nggak se-cetek novel-novel teenlit. Ini buku favorit saya! mungkin sebagian orang yang membaca buku ini akan merasa bahwa buku ini tak lebih dari buku cerita anak yang tipis dan dilengkapi gambar-gambar menarik. Tapi bagi saya, buku ini dapat membawa pembacanya untuk tidak sekedar membaca apa yang tertulis di buku itu, tapi juga memahami kisah yang jauh lebih besar yang tersirat dalam kisah sederhana sang Pangeran Kecil. Gaya bahasa novel ini juga unik, ceritanya juga unik, apik lah pokoke!


Jinakkan Aku
"Saiapa Kau?" tanya pangeran kecil, "Kau cantik sekali". "Aku rubah" jawab si rubah. "Kemarilah dan bermain denganku," Pangeran Kecil mengusulkan, "aku sedang sedih sekali". "Aku tak bisa bermain denganmu," kata si rubah. "Belum ada yang menjinakkan aku."
Di buku ini, si rubah berpendapat bahwa menjinakkan berarti menciptakan ikatan. Si rubah tidak akan mau bermain dengan si pangeran sebelum pangeran 'menjinakkannya' dengan sabar. Ketika telah dijinakkan, segala sesuatu yang tidak istimewa bagi rubah pun akan mengingatkannya kepada Pangeran. Menurutnya, kita hanya bisa memahami apa yang telah kita jinakkan. Dan.... si Pangeran berhasil menjinakkan si rubah.

Dari si rubah, pangeran belajar suatu hal, pangeran memahami hubungannya dengan sang mawar yang ada di planet asalnya, bahwa mereka telah saling 'menjinakkan'. Walau dia hanya setangkai mawar yang sama persis dengan ribuan mawar yang ia temui di planet bumi, tapi pangeran telah menjinakkannya, menjadikan temannya, dan sekarang dia unik baginya, tak seperti mawar yang lain, meski cantik mereka hampa, karena tidak ada ikatan yang terjalin. Dia, si mawar, sangat berarti bagi pangeran, karena mereka saling menjinakkan dengan sabar, karena mereka telah menghabiskan waktu bersama.

Pesan rubah kepada pangeran:
"inilah rahasiaku, sangat sederhana: Kau hanya bisa melihat jelas dengan hatimu. Hal yang penting tak terlihat oleh mata. Waktu yang telah kau habiskan untuk mawarmulah yang membuat mawarmu begitu penting","manusia sudah lama melupakan ini, tapi kau tidak boleh lupa. Kau harus bertanggung jawab, selamanya, atas apa yang telah kau jinakkan. Kau bertanggung jawab atas mawarmu."

Menciptakan ikatan itu penting, berarti membangun komitmen. Sebelum ikatan terjalin, maka akan sulit bagi kita untuk memahami. Menciptakan ikatan harus dilakukan dengan sabar, karena memutuskan untuk menjalin ikatan adalah juga kesabaran. Jika tercipta sebuah ikatan, maka harus dipertanggungjawabkan, untuk selamanya, dengan penuh kesabaran juga tentunya. Karena sebuah ikatan harus diperjuangkan, untuk selamanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Bahasa Mandarin

Susahnya cari tempat les bahasa Mandarin yang affordable di Jogja. Beberapa teman-temanku yang tanya dimana aku belajar bahasa Mandarin harus kecewa karena tempat les ku udah gulung tikar. Kalaupun ada biasanya susah buat lanjut ke level-level selanjutnya karena kekurangan quota. Kalau mau yang agak mahalan sih ada, bisa privat tanpa nunggu kuota. Tapi kan ya... you know lah, cari duit gak gampang wkwk. Aku sendiri beruntung pas SMA bisa merasakan belajar Mandarin, dapat teman orang China, dan merasakan les yang gak mahal sampe akhirnya bisa dapetin HSK walaupun borderline nilainya wkwkw. Belajar Mandarin itu susah-susah gampang. Gampangnya karena struktur kalimatnya gak gitu jauh dengan Bahasa Indonesia dan nggak ada gender kayak beberapa bahasa lain. Susahnya karena huruf di Mandarin itu non-alphabetic, tiap benda/kata ada hurufnya (character) tersendiri dan dengan character berbeda (arti berbeda) pengucapannya bisa aja sama. Belum lagi ada empat macam "nada" dalam pengucap...

dance #2

Another style of Javanese dance: Javanese dance Yogyakarta style. I  like this dance style, i've been learning it since high school and i fall in love with it!  And... I was watching this dance show at Bangsal Sri Manganti, Yogyakarta palace last week. There were 3 dances performed. All the dancers and pengrawit  (gamelan player) were students from swagayugama UGM. 1. Golek Sulung Dhayung This dance tells about a teenage girl. She is doing her make up as visualized in dressing movements: combing hair, tidying up her ribbon, applying face powder. The girl still has child characteristic that's why some movements of this dance are energetic. too bad i didn't take any pic of this dance :( update:  pics  of this dance but from another show 2. Bedhaya Sapta This dance was created by Sri Sultan Hamengku Buwana IX,  The 9th King of Ka sultanan Yogyakarta . This dance is performed by seven dancers, as its name, sapta which means seven. Bedhaya Sapta tells abou...

Ayam Pek Cam Ke

Ayam pek cam ke itu masakan yang enak dan sangaaat simple cocok buat pemula. Aku suka banget sama masakan rebus ini karena rasanya sederhana tapi mengen :" Keliatan dari namanya, Ayam pek cam ke ini masakan Chinese tau! Nama aslinya 白切鸡 (baca: báiqiējī). Di Indonesia nggak tau deh kenapa disebutnya pek cam ke. Mungkin logat Hokkien kali ya... Soalnya kalo Hokkien bacanya jadi "pe̍h-tshiat-ke" kan deket-deket tuh sama "pek cam ke" *maksa*. Pek cam ke atau báiqiējī terdiri dari tiga karakter yaitu, bái (白) yang artinya putih. Sedangkan qiē (切) berarti potong. Lalu kalo  jī (鸡) artinya ayam. Jadi 白切鸡 artinya ayam potong putih *haha 😂 ngawur* . Pokoknya intinya ini masakan ayam yang penyajiannya emang dipotong-potong trus warnanya putih karena masaknya cuma direbus. Nggak usah kebanyakan fafifu nih aku share cara bikinnya. Bahan : Ayam Jahe daun bawang Bawang  Garam minyak wijen Merica Pelengkap:  Bawang putih, cincang goreng Kecap asin Minyak Wijen Daun ketumbar ...