Langsung ke konten utama

Pergerakan Mahasiswa Indonesia

Dinamika kehidupan di Indonesia tidak luput dari peranan mahasiswa *memang seharusnya begitu, kan?!* Pergerakan Mahasiswa Indonesia telah menunjukan eksistensinya dalam menanggapi berbagai isu dari zaman ke zaman. Tahun 1908 misalnya, lahir sebuah organisasi pemuda Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei. Boedi Oetomo ini didirikan oleh Dr.sutomo dan para mahasiswa STOVIA. Oragnisasi pemuda ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan namun sekaligus menandai awal pergerakan mencapai kemerdekaan. Pantes aja tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari kebangkitan nasional. 20 tahun berikutnya, yaitu tahun 1928, tepatnya tanggal 28 Oktober, ada Sumpah Pemuda, yang menunjukan persatuan Indonesia dan mendorong tercapainya kemerdekaan. Lanjut tahun 1945, yup Kemerdekaan Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan tidak lepas dari peranan pemuda, yaitu pada peristiwa Rengasdengklok, dimana terjadi 'penjemputan paksa' Soekarno-Hatta oleh pemuda agar segera diproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah merdeka, tahun 1966, tahun yang sedikit complicated,  mulai dari krisis kepemimpinan yang menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat (terutama mahasiswa) terhadap kebijakan pemimpin, TRITURA, demonstrasi mahasiswa dan pelajar untuk menuntut penurunan harga dan pembubaran PKI, insiden gugurnya Arief Rahman Hakim, dan SUPERSEMAR. Surat perintah sebelas Maret ini memerintahkan Suharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia dan ormas-ormasnya. Selain itu, Supersemar juga mengamanatkan agar meningkatkan perekonomian Indonesia sehingga dapat terwujud kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia. Selanjutnya tahun 1974 terjadi peristiwa Malari. Malari atau Malapetaka limabelas Januari diawali dengan demo mahasiswa menentang kebijakan modal asing dan berujung dengan kerusuhan besar-besaran. Penjarahan, pembakaran, kerusakan terjadi di mana-mana, banyak korban luka bahkan tewas. Setelah itu, pemerintah menyadari bahwa mahasiswa mengancam stabilitas nasional, maka dikeluarkanlah SK mengenai NKK (Normalisasi Kehidupan Kampus) dan BKK (Badan Koordinasi Kemahasiswaan) pada tahun 1978 dan 1980. NKK dan BKK ini akhirnya dicabut pada tahun 1990-an dan diganti dengan Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK). Melalui PUOK ini ditetapkan bahwa organisasi kemahasiswaan intra kampus yang diakui adalah Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT), yang didalamnya terdiri dari Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Selanjutnya tahun 1998. Reformasi, dimana mahasiswa menuntut Soeharto melepaskan jabatannya dan menuntut dihapuskannya KKN. Lanjut tahun 2008,  drumuska Tujuh Gugatan Rakyat (Tugu Rakyat) oleh para mahasiswa dalam rapat akbar BEM Seluruh Indonesia.


Dari semua rentetan peristiwa diatas, terlihat bahwa pergerakan mahasiswa memiliki peran yang penting dalam kehidupan bangsa. Mahasiswa itu perantara rakyat dengan pemerintah. Mahasiswa itu wakil-wakil rakyat. Mahasiswa itu beroposisi dengan pemerintah yang zalim. Mahasiswa itu harus peka terhadap lingkungan dan melek isu.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Bahasa Mandarin

Susahnya cari tempat les bahasa Mandarin yang affordable di Jogja. Beberapa teman-temanku yang tanya dimana aku belajar bahasa Mandarin harus kecewa karena tempat les ku udah gulung tikar. Kalaupun ada biasanya susah buat lanjut ke level-level selanjutnya karena kekurangan quota. Kalau mau yang agak mahalan sih ada, bisa privat tanpa nunggu kuota. Tapi kan ya... you know lah, cari duit gak gampang wkwk. Aku sendiri beruntung pas SMA bisa merasakan belajar Mandarin, dapat teman orang China, dan merasakan les yang gak mahal sampe akhirnya bisa dapetin HSK walaupun borderline nilainya wkwkw. Belajar Mandarin itu susah-susah gampang. Gampangnya karena struktur kalimatnya gak gitu jauh dengan Bahasa Indonesia dan nggak ada gender kayak beberapa bahasa lain. Susahnya karena huruf di Mandarin itu non-alphabetic, tiap benda/kata ada hurufnya (character) tersendiri dan dengan character berbeda (arti berbeda) pengucapannya bisa aja sama. Belum lagi ada empat macam "nada" dalam pengucap...

dance #2

Another style of Javanese dance: Javanese dance Yogyakarta style. I  like this dance style, i've been learning it since high school and i fall in love with it!  And... I was watching this dance show at Bangsal Sri Manganti, Yogyakarta palace last week. There were 3 dances performed. All the dancers and pengrawit  (gamelan player) were students from swagayugama UGM. 1. Golek Sulung Dhayung This dance tells about a teenage girl. She is doing her make up as visualized in dressing movements: combing hair, tidying up her ribbon, applying face powder. The girl still has child characteristic that's why some movements of this dance are energetic. too bad i didn't take any pic of this dance :( update:  pics  of this dance but from another show 2. Bedhaya Sapta This dance was created by Sri Sultan Hamengku Buwana IX,  The 9th King of Ka sultanan Yogyakarta . This dance is performed by seven dancers, as its name, sapta which means seven. Bedhaya Sapta tells abou...

Ayam Pek Cam Ke

Ayam pek cam ke itu masakan yang enak dan sangaaat simple cocok buat pemula. Aku suka banget sama masakan rebus ini karena rasanya sederhana tapi mengen :" Keliatan dari namanya, Ayam pek cam ke ini masakan Chinese tau! Nama aslinya 白切鸡 (baca: báiqiējī). Di Indonesia nggak tau deh kenapa disebutnya pek cam ke. Mungkin logat Hokkien kali ya... Soalnya kalo Hokkien bacanya jadi "pe̍h-tshiat-ke" kan deket-deket tuh sama "pek cam ke" *maksa*. Pek cam ke atau báiqiējī terdiri dari tiga karakter yaitu, bái (白) yang artinya putih. Sedangkan qiē (切) berarti potong. Lalu kalo  jī (鸡) artinya ayam. Jadi 白切鸡 artinya ayam potong putih *haha 😂 ngawur* . Pokoknya intinya ini masakan ayam yang penyajiannya emang dipotong-potong trus warnanya putih karena masaknya cuma direbus. Nggak usah kebanyakan fafifu nih aku share cara bikinnya. Bahan : Ayam Jahe daun bawang Bawang  Garam minyak wijen Merica Pelengkap:  Bawang putih, cincang goreng Kecap asin Minyak Wijen Daun ketumbar ...