Langsung ke konten utama

Insiden (tidak) Berdarah



Siang ini ada insiden berdarah *lebay* Jadi pada suatu siang yang cerah di fakultas farmasi ada tiga orang mahasiswa kelaparan. Berangkatlah mereka ke kantin mencari sesuap nasi semangkok bakso kupat. Saking ngelehnya *iki boso opo* salah satu dari mereka makan bakso dengan brutal, sampai akhirnya tiba pada sebutir bakso terakhir yang langsung dilahap dengan satu suapan. Bakso terakhir itu rasanya enak dan kenyal tapi kok rodo aneh... hmmm iki opo kok keras dan panjang.. Sebagai penikmat yang kelaparan dia berusaha mengidentifikasi temuan aneh di mulutnya. Apakah ini tulang? atau urat? ah rasanya bukan. "lidahku wes nyerah raiso mengenali... iki opo sih?" gumamnya. Dilepehlah benda keras itu. *Tadaaaa* jebul per kawat gigiku lepas wakaka. 

Ku panik! ku ingin teriak! Aku harus apa?! aaaa! *gendeng* Yoeslah nge WA pak doketer wae tanpa rasa bersalah, "dok barusan ada yg copot yg kayak per hehe". Ndilalah kebetulan kelas pada siang itu ternyata kosong jadi aku yg panik ini *ora nding* cuss ke RSGM buat benerin kawat yg cuma bentar doang. Duh isin banget mung mergo bakso ku harus nemuin dokter dan harus menempuh perjalanan yang nggak jauh *tapi capek juga* dari farmasi ke FKG. Tapi nggak papa nding. Pas pulang dipeseni kalo makan hati-hati dulu ya :v

Malampun tiba, diri ini kelaparan lagi melihat mendoan anget dan krispy yang adonannya dicampur tepung beras men krispy. Trus ada nasi hangat, lauk pauk, serta sayur mayur. Ada semangka dingin juga di kulkas, wes komplit lah. Ku yang sedang bersedih dan penat ini nggak kuat liat makanan nganggur begitu saja. Kenapa ya jadi banyak makan kalau lagi setressed? Pas lagi asik menikmati sepiring makanan sensasi tadi siang terasa lagi. Benda keras itu muncul membingungkan indra perasaku guys! ini nggak mungkin tulang atau urat bakso! Jebul per gigi ku copot maneh -__- dan aku bingung mau bilang gimana lagi sama dokternya. Malu dan males juga buat balik lagi. googling sek wae, what to do when spring braces off, eh tapi tambah bingung wkwkw yoeslah pikir besok aja, tinggal bobok aja. siapa tau besok pagi bangun dengan muka tebal ben gak malu ketika ku harus mengadu padamu dok...

"Piye rasane? enak jamanku ta?" kata gigiku di masa lalu. sekarang gigi ini dipageri. nyesal? dikit sih... i was... too young too dumb to realize *nyanyi bruno mars* dah kita jalani dulu aja ya gi.. dua tahun lagi kamu bakal rapi kok gi. Tapi yo mbuh lo kalo kamu jadi kuning dan ternodai :( jangan sampe ya gi...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Bahasa Mandarin

Susahnya cari tempat les bahasa Mandarin yang affordable di Jogja. Beberapa teman-temanku yang tanya dimana aku belajar bahasa Mandarin harus kecewa karena tempat les ku udah gulung tikar. Kalaupun ada biasanya susah buat lanjut ke level-level selanjutnya karena kekurangan quota. Kalau mau yang agak mahalan sih ada, bisa privat tanpa nunggu kuota. Tapi kan ya... you know lah, cari duit gak gampang wkwk. Aku sendiri beruntung pas SMA bisa merasakan belajar Mandarin, dapat teman orang China, dan merasakan les yang gak mahal sampe akhirnya bisa dapetin HSK walaupun borderline nilainya wkwkw. Belajar Mandarin itu susah-susah gampang. Gampangnya karena struktur kalimatnya gak gitu jauh dengan Bahasa Indonesia dan nggak ada gender kayak beberapa bahasa lain. Susahnya karena huruf di Mandarin itu non-alphabetic, tiap benda/kata ada hurufnya (character) tersendiri dan dengan character berbeda (arti berbeda) pengucapannya bisa aja sama. Belum lagi ada empat macam "nada" dalam pengucap...

dance #2

Another style of Javanese dance: Javanese dance Yogyakarta style. I  like this dance style, i've been learning it since high school and i fall in love with it!  And... I was watching this dance show at Bangsal Sri Manganti, Yogyakarta palace last week. There were 3 dances performed. All the dancers and pengrawit  (gamelan player) were students from swagayugama UGM. 1. Golek Sulung Dhayung This dance tells about a teenage girl. She is doing her make up as visualized in dressing movements: combing hair, tidying up her ribbon, applying face powder. The girl still has child characteristic that's why some movements of this dance are energetic. too bad i didn't take any pic of this dance :( update:  pics  of this dance but from another show 2. Bedhaya Sapta This dance was created by Sri Sultan Hamengku Buwana IX,  The 9th King of Ka sultanan Yogyakarta . This dance is performed by seven dancers, as its name, sapta which means seven. Bedhaya Sapta tells abou...

Ayam Pek Cam Ke

Ayam pek cam ke itu masakan yang enak dan sangaaat simple cocok buat pemula. Aku suka banget sama masakan rebus ini karena rasanya sederhana tapi mengen :" Keliatan dari namanya, Ayam pek cam ke ini masakan Chinese tau! Nama aslinya 白切鸡 (baca: báiqiējī). Di Indonesia nggak tau deh kenapa disebutnya pek cam ke. Mungkin logat Hokkien kali ya... Soalnya kalo Hokkien bacanya jadi "pe̍h-tshiat-ke" kan deket-deket tuh sama "pek cam ke" *maksa*. Pek cam ke atau báiqiējī terdiri dari tiga karakter yaitu, bái (白) yang artinya putih. Sedangkan qiē (切) berarti potong. Lalu kalo  jī (鸡) artinya ayam. Jadi 白切鸡 artinya ayam potong putih *haha 😂 ngawur* . Pokoknya intinya ini masakan ayam yang penyajiannya emang dipotong-potong trus warnanya putih karena masaknya cuma direbus. Nggak usah kebanyakan fafifu nih aku share cara bikinnya. Bahan : Ayam Jahe daun bawang Bawang  Garam minyak wijen Merica Pelengkap:  Bawang putih, cincang goreng Kecap asin Minyak Wijen Daun ketumbar ...